Hal penting dan sangat dibutuhkan semua orang itu bernama percaya diri. Tanyakan pada setiap wanita, apakah mereka ingin tampil menarik dan percaya diri. Pasti mereka akan menjawab ya! Sayangnya, jumlah mereka yang kemudian bisa tampil menarik dan percaya diri sangatlah sedikit. Masih banyak wanita yang “merasa” tidak menarik lalu tidak percaya diri.
Menurut Dra. Rieny Hassan, pengasuh rubrik Tanya Jawab Psikologi di Tabloid Nova, cikal bakal seseorang dapat tampil menarik dan percaya diri adalah perasaan bahwa ia memang menarik dan karenanya ia kemudian memiliki rasa percaya diri.
“Setelah memiliki rasa percaya diri yang kuat maka akan terbentuk suatu citra diri atau self image yang positif bagi dirinya sendiri,” jelas Rieny. Perasaan positif pada diri sendiri, tambah Rieny, harus ditumbuhkan dalam diri dan terus dipelihara.
Penilaian DiriJika seseorang bertanya, siapakah saya? Maka jawabannya akan memberikan pengetahuan tentang aspek positif dan aspek negatif. “Pemahaman yang benar tentang kedua hal ini akan menyebabkan ia memperoleh pula pengenalan diri yang lebih baik,” ujar Rieny yang menambahkan bahwa ketika kita mengatakan “positif-negatif” maka terdapat unsur penilaian diri.
Dan bila seseorang dapat melihat banyak sisi positif dalam dirinya, ia cenderung akan menjadi pribadi yang tampil menarik dan percaya diri. “Sebaliknya, oleh karena anggapan bahwa ia tidak mampu, tak berharga, tak menarik, tak bisa bergaul, dan sejenisnya maka yang timbul adalah selalu merasa tidak percaya diri,” jelas Rieny.
Anggapan negatif terhadap diri sendiri yang terus-menerus kita pelihara, lambat laun akan kita yakini sebagai suatu kebenaran. Hal itulah yang akan menggerogoti rasa percaya diri. Oleh karena itu, setiap pribadi harus memiliki penilaian positif terhadap dirinya sendiri.
Peran LingkunganUntuk menumbuhkan rasa percaya diri, diperlukan juga peran dari lingkungan. Di mana lingkungan sekitar dapat membantu kita memberi masukan-masukan yang lebih bervariasi. “Ketimbang hanya melakukan pembenaran atas dugaan-dugaan diri pribadi yang tak sepenuhnya benar tentang diri sendiri,” jelas Rieny.Tentu saja, lingkungan tersebut harus dapat pula menjamin berlangsungnya interaksi yang jujur, saling menghormati, dan siap untuk membantu memberi umpan balik yang sifatnya membangun.
Selasa, 14 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar